PEMANFAATAN WIZIQ, COURSE NETWORKING, SECOND LIFE UNTUK E-LEARNING


PEMANFAATAN APLIKASI DAN PLATFORM OPENSOURCE
'WIZIQ, COURSE NETWORKING DAN SECOND LIFE'
UNTUK MENUNJANG PENGEMBANGAN E-LEARNING DI INDONESIA


I. LATAR BELAKANG
            Adanya internet membuka peluang yang lebih besar untuk mengakses pendidikan, terutama dengan berkembangnya e-learning di dunia dan juga di Indonesia. E-learning adalah model pendidikan jarak jauh (distance learning) yang menggunakan internet sebagai alat penyebarannya. Beberapa sekolah dan perguruan tinggi di Indonesia mulai menggunakan e-learning untuk meningkatkan kualitas pendidikan di lembaganya. Penggunaan e-learning ini masih belum bisa merata karena kendala ekonomi, sosial, kondisi geografis dan beberapa faktor lainnya. Walaupun begitu, optimisme untuk terus mengembangkan e-learning ini perlu dijaga. Karena di masa depan, e-learning akan menjadi solusi praktis pendidikan, karena kemudahan akses, murah biaya berkelanjutannya, juga keuntungan lainnya.
            Berita gembiranya adalah adanya para pakar teknologi informasi dan pendidikan yang semakin banyak mengembangkan platform berbasis web untuk pembelajaran online ini. Platform ini ada yang bisa diakses dengan biaya tertentu dan ada yang dibagikan dengan gratis. Beberapa platform gratis yang sudah banyak digunakan salah satunya adalah WizIQ, Course Networking dan Second Life. Platform ini menyediakan beberapa fitur yang bisa jadi sangat berguna untuk proses belajar mengajar. Seperti adanya fitur LMS (Learning Management System) yang dapat menjadi database dari berkas administrasi guru seperti silabus, RPP, materi belajar yang bisa disimpan di platform itu, dan lainnya. Penjelasan ketiga platform gratis ini akan dijelaskan di makalah berikut. Kami mendapatkan fakta penggunaan platform ini dari narasumber yang sudah menggunakannya. Narasumber kami terdiri dari ibu rumah tangga yang aktif di dunia digital, pebisnis digital juga yang berperan menjadi guru profesional. Narasumber ini tergabung dalam komunitas blogger perempuan yang semakin aktif menjadikan internet menjadi alat untuk meningkatkan pengetahuan dan kualitas hidup diri dan keluarga. Dari sini bisa tampak, betapa e-learning di masa depan bisa menjadi suatu program yang menjanjikan, terutama untuk dunia pendidikan di Indonesia. 

 II.       TUJUAN
    Dalam makalah berikut ini akan dibahas pemanfaatan platform berbasis web yang gratis (opensource) yang banyak digunakan untuk aplikasi pengembangan e-learning, yaitu :
               1.    WIZiq (http://www.wiziq.com)
               2.   Course Networking (http://www.thecn.com)
               3.   Second Life (http://www.secondlife.com)
Dari hasil pembahasan ketiga platform tersebut diharapkan akan menjadi sumber rujukan untuk pengembangan e-learning selanjutnya di sekolah, universitas atau pendidikan non formal lainnya.

III. TINJAUAN PUSTAKA
A.  Pengertian E-Learning
            E-Learning berasal dari penggalan kata electronic learning, yaitu pembelajaran dengan media elektronik. Istilah e-Learning mengandung pengertian yang sangat luas, sehingga banyak pakar yang menguraikan tentang definisi eLearning dari berbagai sudut pandang. Salah satu definisi yang cukup dapat diterima banyak pihak misalnya dari Darin E. Hartley [Hartley, 2001] yang menyatakan:
e-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain.

Menurut buku referensi berjudul Theory and Practice of Online Learning, Atabasca University, pengertian e-learning dan perangkat yang diperlukan dapat dirangkum sebagai berikut :

Pengertian e-learning adalah :
               1.   Metode belajar mengajar model baru yang menggunakan media berupa jaringan komputer dan internet, (pembelajaran berbasis komputer dan berbasis web)
               2.   Konten (bahan ajar) disampaikan melalui media elektronik. Sehingga bentuk bahan ajarnya juga dalam bentuk elektronik (digital)
               3.   Ada sistem dan aplikasi elektronik yang dapat mendukung proses belajar mengajar tersebut

Komponen yang membentuk e-learning ini antara lain :
               1.   Infrastruktur e-learning : dapat berupa personal komputer (PC), jaringan komputer, internet dan perlengkapan multimedia. Termasuk di dalamnya peralatan teleconference apabila ada model synchronous learning melalui teleconference
               2.   Sistem dan Aplikasi e-learning : sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar konvensinal. Bagaimana manajemen kelas, pembuatan konten atau materi, forum diskusi, sistem penilaian (rapor), sistem ujian online dan segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar. Sistem perangkat lunak tersebut sering disebut dengan Learning Management System (LMS). LMS banyak yang opensource sehingga bisa kita manfaatkan dengan mudah dan murah untuk dibangun di sekolah dan universitas.
               3.   Konten e-learning : Konten dan bahan ajar yang ada pada e-Learning system Learning Management System). Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk Multimedia-based Content (konten berbentuk multimedia interaktif) atau Text-based Content (konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran biasa). Biasa disimpan dalam Learning Management System (LMS) sehingga dapat dijalankan oleh siswa kapanpun dan dimanapun.
               4.   Pelaksana e-learning : guru (instruktur) yang membimbing, siswa yang menerima bahan pelajaran, tim editor dan pengembang e-learning untuk mengembangkan media e-learning dan administator yang mengelola proses belajar mengajar. Untuk pelaksana ini sama dengan model pembelajaran tatap muka biasa.

B.   Pentingnya E-Learning
      Penggunaan teknologi berbasis internet untuk e-learning tidak bisa dipungkiri memang bak pisau bermata dua. Bisa memberi pengaruh positif seperti e-learning atau negatif seperti adanya pornografi, cyber-crime, plagiarisme dan lainnya. Akan tetapi  internet sebenarnya sangat  besar manfaatnya dalam pembentukan sumber daya generasi muda, yaitu:
·         Membuka mata dan wawasan ke dunia luas
·         Membentuk generasi yang kreatif, produktif dan mandiri
·         Sumber ilmu pengetahuan tanpa batas
·         Membantu mempermudah kegiatan belajar mengajar dan otomatisasi system informasi

Dengan adanya manfaat ini, penggunaan internet sehat perlu terus dikembangkan terutama untuk dunia pendidikan di Indonesia.

C.   Memilih Sistem E-learning Berbasis Open Source
            Dalam referensi buku Delivering Learning on The Net, salah satu aplikasi e-learning yang dikembangkan adalah LMS (Learning Management System). Pada intinya LMS adalah aplikasi yang mengotomatisasi dan mem-virtualisasi proses belajar mengajar secara elektronik. Banyak faktor yang harus diperhatikan dalam memilih LMS. Berikut adalah faktor yang perlu diperhatikan untuk memilih LMS terutama yang berbasis opensource (sumber terbuka dan biasanya tersedia gratis di internet).

LMS secara umum memiliki fitur-fitur standar pembelajaran elektronik, antara lain :
               1.   Fitur Kelengkapan Belajar Mengajar : Daftar Mata Pelajaran, Silabus, Materi Pelajaran (berbasis teks atau multimedia), Daftar Referensi atau Bahan Bacaan
               2.   Fitur Diskusi dan Komunikasi : Forum Diskusi atau Mailing List, Instant Messenger untuk komunikasi Realtime, Papan Pengumuman, Profil dan Kontak Instruktur, File dan Directory Sharing
               3.   Fitur Ujian dan Penugasan : Ujian online (exam), Tugas Mandiri (Assignment), Rapor dan Penilaian.

Platform opensource LMS banyak tersedia di internet, diantaranya adalah :
·         ATutor (http://www.atutor.ca)
·         Dokeos (http://www.dokeos.com)
·         dotLRN (http://dotlrn.org)
·         Freestyle Learning (http://www.freestyle-learning.de)
·         ILIAS (http://www.ilias.uni-koeln.de)
·         LON-CAPA (http://www.lon-capa.org)
·         Moodle (http://moodle.org)
·         OpenACS (http://openacs.org)
·         OpenUSS (http://openuss.sourceforge.net/openuss)
·         Sakai (http://www.sakaiproject.org)
·         Spaghetti Learning (http://www.spaghettilearning.com/)
·         WIZiq (http://www.wiziq.com)
·         Course Networking (http://www.thecn.com)
·         Second Life (http://www.secondlife.com)

Aplikasi LMS gratis ini banyak sekali, tetapi itu tidak perlu menjadi kendala. Pada hakikatnya pemilihan LMS disesuaikan dengan kebutuhan dan kesepakatan proses dalam lembaga pendidikan masing-masing, apakah sekolah atau universitas. Untuk makalah berikut ini, akan dibahas tiga platform LMS gratis yang mulai banyak digunakan baik secara individu ataupun lembaga pendidikan, yaitu WIZiq, Course Networking dan Second Life.

IV.       PEMBAHASAN
            Platform opensource LMS untuk e-learning tersedia banyak di internet. Ada tiga platform yang kami bahas disini yaitu WIZiq, Course Networking dan Second Life.

A. WIZiq
        WIZiq (baca : Wiz IQ) adalah platform online untuk siapapun yang ingin mengajar dan belajar online, live dengan internet. WIZiq menawarkan kelas virtualnya bagi siapapun secara gratis. Dalam kelas virtual ini, pengajar dan murid bisa berinteraksi secara langsung menggunakan papan tulis virtual yang bisa menampilkan gambar, powerpoint, word, pdf, excel dan jenis dokumen lainnya.


            Kelas virtual WIZiq juga mendukung audio dan video sharing, live chat pada saat kelas berlangsung serta kontrol penuh dari pengajar, seperti layaknya kelas tatap muka biasa. Semua kelas di WIZiq akan terekam secara otomatis untuk dapat disimpan (diunduh). Dengan WIZiq, kita juga dapat memperluas jaringan dengan berhubungan dengan pengajar dan murid lain dari seluruh dunia. Di WIZiq juga ada sharing content dan fitur ujian online.
            WIZiq sebagai media e-learning memberikan kemudahan bagi pengajar dan peserta ajar untuk bisa berinteraksi langsung dalam proses belajar mengajar, dengan beberapa fitur seperti profile, networking, perpustakaan, ujian dan fitur lainnya yang disajikan dan bisa diakses secara online.

Kelas Online Gratis atau Free Virtual Classroom yang disediakan oleh WIZiq adalah sebuah kelas online dimana pengajar dan pebelajar dapat terhubung secara online. Kelas virtual ini akan menggunakan fitur audio-video conference, chatting, papan tulis dan content sharing. Kelas ini gratis dalam penggunaannya. Kelas juga akan direkam dan akan bisa diakses lagi di WIZiq yang nantinya bisa digunakan untuk kajian ulang atau referensi.  Peserta bisa mengikuti kelas dan bisa menikmati percakapan secara verbal dengan peserta lain di kelas yang sama, membuat gambar atau menulis sesuatu di papan tulis serta berbagi file PowerPoint, PDF, Flash dan Gambar.

Beberapa Keuntungan untuk Pengajar yang  menggunakan WIZiq :
·         WIZiq menyediakan sistem utuh dalam manajemen pengajaran online tanpa perlu menginstall software apapun
·         Pengajar mendapat fitur kelas virtual secara gratis
·         Jadwal online bisa diatur sesuai keinginan dan waktu pengajar maupun peserta ajar
·         Pengajar bisa berinteraksi dengan peserta ajarnya melalui papan tulis online, baik berupa tulisan (dokumen) dan dengan 2-way audio ataupun chatting
·         Pengajar bisa membuat akun profilnya dan membagi apapun disitu (bahan ajar, informasi, konsep pemikirannya dll , seperti sistim di facebook)
·         Kelas virtual bisa berupa kelas privat atau terdiri dari beberapa orang dalam satu kelas.
·         Pengajar bisa dan diperbolehkan untuk meminta bayaran pada peserta ajarnya.

Beberapa Keuntungan untuk Peserta Ajar yang Menggunakan WIZiq :
·         Peserta bisa mencari pengajarnya sendiri
·         Peserta bisa belajar dari rumah, langsung melalui internet dengan browser yang mudah dipahami dan digunakan, tanpa menginstall apapun
·         Bisa mengakses tutorial sesuai dengan materi ajar pilihan.

Platform WIZiq ada yang gratis dan premium (berbayar), perbedaannya adalah sebagai berikut:
               1.   Kuota kehadiran sampai 500 orang untuk premium, sementara free membership hanya 50 orang
               2.   Untuk premium, bisa memberikan labeh perusahaan atau organisasi pada kelas virtual
               3.   Untuk premium, bisa mengakses fitur tambahan pada kelas virtual yaitu Private Chat
               4.   Jaminan support team dalam satu hari kerja untuk premium membership dari WIZiq support desk.
               5.   Rekaman sesi kelas virtual akan tersimpan sampai membership preium habis, sementara untuk yang free, rekaman akan tersimpan selama tiga puluh hari.
               6.   Untuk premium, ada pencantuman info personal pada profile, seperti nomer telepon, sementara yang free kontak hanya bisa dilakukan melalui WIZiq.
               7.   Dengan premium, data transaksi dengan kontak akan tersimpan di database
               8.   Untuk premium, ada ad-free browsing
               9.   Pastikan kelas kita siap sebelum sesi dimulai dengan premium membership
             10. Kirim pesan dari WIZiq untuk orang yang kita kenal tanpa batas bagi premium membership, dan hanya untuk lima pesan bagi free membership.
             11. Sesi kelas virtual bisa didownload dengan premium membership.

Walaupun ada kelebihan dalam premium membership, menggunakan free membership merupakan cara yang paling bagus untuk memulai eksplorasi WIZiq dan pemanfaatannya untuk pengembangan e-learning di sekolah atau universitas.


B. COURSE NETWORKING (CN)
            Course Networking (CN) adalah platform online dan gratis yang ditujukan untuk menghubungkan guru dan siswa di seluruh dunia. Dengan CN, semua komponen yang terlibat di bidang pendidikan bisa berbagi pandangan, pengetahuan, dan pengalaman melalui diskusi dan kelas online. Penemunya adalah Dr. Ali Jafari, salah satu pemilik CN di Indiana University, Indianapolis, Amerika Serikat.



CN menggabungkan aspek dan fungsi media sosial seperti Facebook dan Twitter dengan Learning Management System (LMS) yang lazim digunakan di berbagai universitas dunia. FB dan Twitter didesain untuk bersosialisasi dan berbagi informasi secara umum, sedangkan CN didesain untuk meningkatkan pembelajaran melalui pengelolaan kelas, sekolah, hingga kerjasama global dan jejaring. CN memberikan kenyamanan bagi guru untuk berinteraksi dengan murid karena CN memiliki kebijakan kontrol yang baik.
Manfaat CN bagi dunia pendidikan antara lain dapat meningkatkan proses pembelajaran di kelas dan pengelolaan sekolah melalui networking atau berjejaring dengan entitas pendidikan di seluruh dunia. CN membuka peluang terjadinya kerja sama global yang mudah, murah, dan tentu saja berkualitas dunia. CN didesain dengan format yang sederhana, mudah diakses dan diajarkan.
CN bisa digunakan siapa pun. Guru, murid, orangtua, praktisi dan pemerhati pendidikan di seluruh dunia. Tujuan besar CN adalah meretas dinding kelas, batas wilayah dan negara, sehingga semua orang bisa bekerja sama di bidang pendidikan. Murid bisa mengikuti pelajaran yang Anda sampaikan melalui CN, dan mereka bisa memperoleh poin yang bisa mereka gunakan untuk berkompetisi sehat dan seru dengan siswa lain.
CN menawarkan pilihan lain, sebuah sistem manajemen pembelajaran. Learning Management System (LMS). Semua aktivitas sekolah, kelas, hingga anak per anak bisa terintegrasi dalam satu jaringan. Pemberian tugas, menyusun file bahan ajar, komunikasi dengan berbagai pihak terkait, hingga pengelolaan administrasi sekolah berada dalam jejaring yang bisa diakses dengan mudah. Bagi siswa, selain berfungsi sebagai kelas, CN bisa menjadi media sosial yang aman karena bebas iklan.
Penggagasnya, Dr. Ali Jafari bersama Indiana University, berkomitmen untuk menjaga CN dari posting di luar jalur pendidikan. Aktivitas online siswa dan guru lebih mudah dilacak, sehingga siap dipakai ketika diperlukan.
Bagi guru, sistem manajemen ini terutama pekerjaan administratif, karena pemberian tugas, penilaian, dan pengarsipan bisa dilakukan dengan cara yang lebih cepat dan terorganisir. Guru bisa berjejaring dengan guru di sekolah lain hingga negara lain untuk bertukar bahan ajar, bahkan saling ber-video conference dengan kelas lain. Mengundang para ahli untuk hadir di kelas secara virtual juga sangat memungkinkan, dan banyak ahli yang bersedia— semuanya biasanya gratis.
Bagi orangtua, mengakses perkembangan belajar anak tidak perlu menunggu saat penerimaan rapor. Aktivitas CN yang dilakukan anak-anak mereka akan memberikan gambaran. Bagi penyelenggara sekolah, koordinasi bisa dilakukan dengan relatif mudah dan murah. Tak perlu selalu mengambil jam mengajar maupun hari libur guru untuk rapat koordinasi. Laporan ke pihak berwenang seperti Dinas Pendidikan juga tidak perlu membebani guru dengan penyusunan laporan tambahan di akhir tahun, karena CN telah mengarsipkan silabus demi silabus yang pernah dimasukkan guru sejak awal pembelajaran.
           
C. SECOND LIFE
            Second Life (SL) atau Kehidupan kedua (bahasa Indonesia) adalah platform online tiga dimensi. Second Life memungkinkan penggunanya untuk memiliki jaringan sosial berbasis internet. SL dibangun ke dalam perangkat lunak yang memiliki permodelan berbasis tiga dimensi di sekitar bentuk-bentuk geometris sederhana. Penggunanya disebut penghuni yang bisa memiliki avatar tertentu.


            Pengguna SL sangat luas di berbagai profesi, baik akademis, bisnis atau pemerintahan. Sebagai contoh pada suatu acara konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Bali, Edward Markey, salah satu anggota kongres Amerika Serikat yang berhalangan datang, menggunakan jasa Second Life untuk menyampaikan pidatonya. Avatarnya menggunakan jas biru tua, kemeja putih dan berdasi hijau. Ia berseloroh telah menggunakan teleporter untuk berada di Bali.
            Penggunaan SL ini tidak berbayar atau gratis kecuali untuk fasilitas tertentu harus membayar sejumlah uang kepada penyedia. Di dalam SL juga bisa terjadi transaksi virtual yang kemudian bisa dikonversikan di kehidupan nyata. Misalnya di SL jual beli menggunakan mata uang Dollar Linden. Yang nanti di dunia nyata bisa ditukar menjadi dollar Amerika atau mata uang lainnya. Sistim ini membuat SL dimanfaatkan sejumlah perusahaan besar seperti Amazon untuk menjual bukunya.


  
            Di Second Life tidak hanya saling berkomunikasi biasa. Semua hal bisa dilakukan seperti bekerja, rapat, diskusi, belajar bahkan berkencan. Luasnya jangkauan pengguna Second Life ini bisa memberikan pengaruh tertentu pada anak. Karena di dalamnya ada komunitas atau pengguna yang baik dan sebaliknya sangat jauh dari nilai dan norma umum. Untuk itu SL membatasi usia pengguna minimal 18 tahun. Untuk orang tua atau guru yang ingin menyediakan SL sebagai alat belajar bagi anak atau siswanya yang lebih mudah, maka dianjurkan menggunakan akun orang dewasa misalnya orang tua atau guru. Hal ini juga bisa memudahkan orang tua dan guru untuk mengamati perilaku anak dalam menggunakan SL. Sehingga mudah untuk mengendalikannya. Selain itu ketika menggunakan SL dan ingin menjelajahi tempat tertentu, sebaiknya selalu didampingi oleh orang dewasa. Dan mencegah mereka masuk ke tempat yang kurang pantas diakses oleh anak seusia mereka. Tidak adanya kontrol dari pihak SL inilah yang bisa menjadi salah satu kekurangan SL dibandingkan CN.
            Tetapi kekurangan ini dicoba disiasati oleh para pengguna SL yang memperhatikan pendidikan. Mereka berusaha menggunakan SL untuk edukasi (pendidikan). Sebuah komunitas dibuat yaitu Second Life For Education (SLED). SLED sudah mulai tersebar dimana-mana, termasuk di Indonesia. Para anggotanya berkomitmen untuk mengarahkan penggunaan SL untuk kepentingan pendidikan dan menjaga penggunanya terutama para anak didik agar dalam kendali yang baik dan semata untuk proses pembelajaran. SLED menggaungkan informasi kegiatannya melalui berbagai media, yaitu blog, facebook dan sosial media lainnya. Narasumber kami, juga termasuk praktisi SLED di Indonesia.

V. KESIMPULAN
Dari pembahasan ketiga platform opensource untuk e-learning diatas, dapat dirangkum kelebihan dan kekurangannya sebagai berikut :
1.      Semua platform tersebut bisa diakses secara terbuka dan gratis, walaupun ada pilihan berbayar jika menginginkan fasilitas tertentu
2.      WIZiq mempunyai kelas virtual yang menyediakan tayangan video pengajar, live chat dan sharing content yang bisa diakses langsung secara online atau diunduh oleh peserta kelas. Akan tetapi kelas virtual ini memerlukan software flash yang harus diinstal lebih dulu. Dan penggunaan flash ini memerlukan spesifikasi grafis komputer yang sesuai.
3.      Fitur Ujian Online menjadi salah satu kelebihan dari platform WIZiq. Ujian online akan membantu guru dan murid untuk bisa belajar mengajar secara mandiri dan berkesinambungan. 
4.      Course Networking (CN) mudah diakses tanpa menginstall software tertentu dengan spesifikasi komputer dan browser yang mudah dan umum.
5.      Course Networking menyediakan sistim manajemen sekolah yang lengkap, termasuk LMS (Learning Management System) yang sangat berguna bagi guru dan sekolah.
6.      Course Networking dihubungkan dengan sosial media yaitu facebook dan twitter yang sudah digunakan oleh banyak orang sebelumnya. Hal ini memudahkan proses komunikasi dalam penggunaan CN.
7.      Pendiri Course Networking memastikan dan menjaga agar CN hanya digunakan untuk kepentingan pendidikan. Dengan begitu CN aman digunakan langsung secara mandiri oleh pelajar.
8.      Second Life adalah platform yang memerlukan software untuk di install dan spesifikasi komputer dengan kualitas grafis dan animasi yang baik. Selain itu perlu terhubung dengan akses internet yang cukup bagus untuk mendapatkan hasil animasi yang baik.
9.      Second Life bisa digambarkan seperti game tiga dimensi (3D) yang jika diterapkan untuk visualisasi dan simulasi pendidikan akan sangat bagus. Misalnya untuk laboratorium sains virtual, simulasi benda geometris dan rumus matematika, simulasi gerakan olahraga dan sebagainya.
10.  Second Life bisa digunakan untuk dunia pendidikan dan bisnis. Penggunanya sangat luas. Oleh sebab itu, anak-anak dibawah usia 18 tahun, harus dalam kendali dan pengawasan pembimbing dalam menggunakan SL.

11.  Untuk kepentingan pendidikan, terbentuklah komunitas Second Life for Education (SLED) yang dikembangkan oleh beberapa negara termasuk Indonesia.

Dari daftar keuntungan dan kelemahan diatas, bisa disimpulkan bahwa :
1.      Sistim pendidikan di Indonesia bisa menggunakan platform tersebut sesuai dengan kebutuhan, tujuan dan strategi pembelajaran.
2.      Komitmen pada dunia pendidikan harus menyesuaikan bimbingan dan kendali yang diperlukan, sesuai dengan karakter tiap platform. Karena tidak semua platform aman untuk diakses secara mandiri oleh pengguna dibawah umur.
3.      WIZiq bagus digunakan untuk kelas virtual dengan video tampilan pengajar, live chatting, sharing content. WIZiq mempunyai fitur membuat Ujian Online. Yang pasti sangat membantu mempermudah proses pembelajaran.
4.      Penggunaan WIZiq mudah oleh siapa saja, hanya untuk keperluan memutar video kelas virtual memerlukan software flash dan spesifikasi komputer grafis yang memadai.
5.      Second Life adalah platform seperti game tiga dimensi yang menarik untuk anak didik terutama kegunaannya sebagai media visualisasi dan simulasi materi pelajaran. Proses pembelajaran online juga menarik karena adanya avatar yang bisa disesuaikan dengan minat peserta kelas online tersebut.
6.      Second Life memerlukan spesifikasi komputer yang bagus untuk animasi dan grafis. Juga penggunaanya memerlukan ketrampilan desain grafis yang bagus untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam pemodelan visual materi belajar.
7.      Jika meninjau kepentingan holistik lembaga pendidikan, maka yang mudah,aman digunakan adalah Course Networking (CN). Karena CN mengakomodasi Learning Management System, yang dapat membantu guru, murid, orang tua murid bahkan pihak pendidikan terkait lainnya untuk dapat menyimpan, membagi dan mengakses dokumen untuk kepentingan pendidikan (seperti silabus, RPP, laporan hasil ujian, dll)





REFERENSI

Anderson, T. and Elloumi, F. (2004).  Teory and Practice of Online Learning.  Athabasca University. 
Juwah, C. (2006).  Interactions in Online Education, Implications for theory and practice.  London and New York, Routledge. 
Littlejohn, A. and  Pegler, C. (2007).  Preparing for Blended e-Learning.  London and New York, Routledge. 
Lynch, M.M. (2002).  The Online Educator, A guide to creating the virtual classroom.  London and New York, RoutledgeFalmer. 
McDrury, J. and Alterio, M. (2002).  Learning through Storytelling in Higher Education, Using Reflection and Experience to Improve Learning.  London and Sterling, VA, Kogan Page. 
Weller, M. (2002).  Delivering Learning on the Net, the why, what and how of online education.  London and New York, RoutledgeFalmer. 
Wahono, Romi Satrio. Seputar E-Learning. http://www.satriowahono.net diakses tanggal 27 Januari 2014








ALAMAT PLATFORM OPENSOURCE DALAM MAKALAH :

Course Networking, http://www.thecn.com
Second Life for Education (SLED) Indonesia, https://www.facebook.com/groups/145924325434272/

NARASUMBER
Anna Farida.
            Guru, penulis buku, anggota KEB.
Blog: http://learnthenteach.wordpress.com , http://annafaridaku.wordpress.com

Mira Julia,
            Anggota KEB, owner bisnis digital http://www.digitalmommies.com, Pendiri blog pendidikan http://rumahinspirasi.com

KEB (Kumpulan Emak2 Blogger) http://emak2blogger.web.id
Komunitas Blogger Perempuan yang mewadahi perempuan dalam segala profesinya dan menggiatkan peran mereka di dunia blogger. KEB memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan kualitas perempuan melalui kelas online, berbagai lomba, pemilihan Srikandi Blogger, KEB Berbagi, dan sebagainya.


No comments:

Post a Comment